JAKARTA
— Anggota DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 dan Wakil Ketua Umum
Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi diluncurkannya buku Siti
Hardijanti Hastuti (Tutut Soeharto) berjudul “Selangkah di Belakang Mbak
Tutut”. Buku yang diterbitkan sekaligus dalam dua jilid ini, merekam
perjalanan gagasan, peran serta jejaring pengabdian Mbak Tutut sebagai
wanita pejuang dan pejuang wanita yang gigih dan inspiratif dari fase
politik hingga kerja-kerja sosial kebangsaan yang selama ini jarang
diketahui secara personal.
“Buku Selangkah di Belakang Mbak Tutut bukan sekadar memoar. Ini
cermin kepemimpinan yang rendah hati, aspiratif, konsisten melayani dan
dekat dengan denyut masyarakat. Saya menghormati cara Mbak Tutut
menempatkan diri selama ini. Konsisten bekerja, tidak banyak berdebat,
tetapi tampak dari hasil,” ujar Bamsoet saat menghadiri peluncuran buku
“Selangkah di Belakang Mbak Tutut” di Jakarta, Jumat (15/8/2025) malam.

Selain Mbak Tutut dan suami Indra Rukmana, hadir dalam acara tersebut
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden ke-6 Try
Sutrisno, Wiranto, Titiek Soeharto, Menteri Hukum Supratman, Menteri
Kebudayaan Fadli Zon, para tokoh dan kerabat Keluarga Besar Cendana.
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, buku
“Selangkah di Belakang Mbak Tutut” memberi perspektif dari balik layar,
bagaimana kepemimpinan bisa bekerja secara senyap namun berdampak.
Catatan-catatan yang dihimpun menampilkan perjumpaan Tutut dengan
berbagai komunitas, aktivis sosial dan jaringan kader-kader penggerak
yang bekerja di akar rumput.
Pembaca dapat menemukan konteks yang utuh
tentang kedisiplinan, keteguhan dan kebersahajaan yang menjadi fondasi
kerja nyata.
"Buku ini memperlihatkan sisi kepemimpinan yang tidak selalu berada di
panggung depan, tetapi konsisten memberi pengaruh. Memperlihatkan
kepemimpinan yang rendah hati, tidak banyak bicara, tapi membiarkan
hasil kerja berbicara sendiri. Mbak Tutut menunjukkan bagaimana
pengabdian bisa berlangsung senyap, namun berdampak," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia dan Wakil Ketua Umum/Kepala Badan Bela
Negara FKPPI ini menambahkan, peluncuran buku “Selangkah di Belakang
Mbak Tutut”, relevan dengan kebutuhan masyarakat akan teladan yang mampu
menjembatani masa lalu, masa kini dan masa depan. Bamsoet mengingatkan
peran penting Mbak Tutut saat menjabat Menteri Sosial RI di Kabinet
Pembangunan VII, yang menuntut empati, kehadiran langsung dan kemampuan
mengelola program-program sosial berskala nasional.
"Peluncuran buku ini juga menjadi pengingat bahwa sejarah tidak hanya
dibangun oleh peristiwa besar, tetapi juga oleh langkah-langkah tenang
di belakang layar. Dari buku ini kita belajar bahwa pengabdian ialah
kerja panjang yang dirawat hari demi hari," pungkas Bamsoet. (*/kg)
Komentar
Posting Komentar