Pemkab Purworejo Dorong Intervensi Penanganan Sampah
Pentingnya Peran Masyarakat melalui Pemilahan Sampah
"Kendalanya juga masyarakat kita belum memilah dari awal, karena problemnya bukan di TPA yang tidak bisa mengolah, tapi karena sampai TPA belum dipilah maka sampah tidak bisa diolah, karena syaratnya terolah itu kalau sudah dipilah," terang Dion. Lebih lanjut, Dion juga mendorong optimalisasi fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang dimiliki untuk pengolahan sampah dengan menggandeng desa/kelurahan dan masyarakat di sekitarnya. Nantinya hasil pengolahan sampah tersebut diharapkan dapat memiliki nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat mendorong minat masyarakat untuk mengolah sampah menjadi sumber pendapatan tambahan sekaligus mengurai permasalahan sampah.
"Harapan kami di Purowerejo, permasalahan sampah ini menjadi permasalahan yang nantinya seperti di kota-kota besar, yang ini menjadi permasalahan yang dihadapkan kepada masyarakat," harap Dion. Ketua Pokja PKP Kabupaten Purworejo Drs Hery Raharjo MSi melaporkan, saat ini sampah yang bisa terkelola hanya sekitar 58 ribu ton per tahun dari total jumlah sampah yang ada yaitu 117.937 ton per tahun. "Secara teknis, layanan pengangkutan sampah baru menjangkau 30-40 persen dari total wilayah administratif, khususnya di pusat kota dan kawasan pasar. Hal tersebut disebabkan keterbatasan armada, rute layanan yang tidak efisien dan kurangnya fasilitas TPS3R di kawasan desa," jelas Hery.
Selain itu saat ini kapasitas TPA Jetis Loano sudah overload dan tidak
optimal ditambah kesadaran perilaku kolektif pemilahan sampah di
masyarakat yang belum terbangun.
Namun demikian, untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pokja PKP telah
menyiapkan berbagai program prioritas di antaranya revitalisasi
fasilitas persampahan, mendorong peran serta masyarakat melalui Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) serta dukungan kebijakan lainnya. (*/kj)
Komentar
Posting Komentar