Laskar Langit Serukan Aksi Damai dan Preventif

Sarankan Pengajian Maulid Gunakan Penceramah Lokal 

Ketua :Laskar Langit Hardiman dan Sekretaris Ahmad Solahudin Sugeng (ist/kj)
PURWOREJO, KABARJATENG.co.id - Ormas Laskar langit Purworejo mengecam keras aksi kekerasan yang terjadi saat pengajian di Desa Pegundan Kecamatan Petarukan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Rabu (22/7/2025) malam. Seperti diketahui, dalam insiden tersebut, belasan orang mengalami luka-luka, termasuk anggota kepolisian. Hal ini dinilai mencoreng wajah umat Islam. 

Ketua Laskar Langit Hardiman didampinsi Sekretaris Ahmad Solahudin Sugeng menegaskan, aksi kekerasan terutama dalam kegiatan pengajian tidak dapat ditoleransi. Untuk itu Laskar Langit menyerukan aksi damai dan preventif menyikapi hal tersebut. Aksi preventif tersebut bisa dilakukan dengan sementara waktu tidak mendatangkan penceramah dari luar Kabupaten Purworejo. Hal ini dinilai lebih aman untuk mencegah bentrok susulan. 

"Kami sangat menyesalkan hal itu bisa terjadi, tapi mau bagaimana lagi ini sudah terjadi. Kami juga memberikan saran untuk di Kabupaten Purworejo semetara tidak mendatang penceramah dari luar dulu," saran Hardiman saat ditemui pada awak media di markas Laskar Langit di Desa Sumbersari Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo, Jumat (25/7/2025).

Untuk diketahui, kericuhan di  Kabupaten Pemalang melibatkan dua organisasi massa, yaitu Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan Front Persatuan Islam (FPI). Bentrokan pecah setelah adanya penolakan massa PWI-LS terhadap kehadiran Muhammad Rizieq Shihab dalam sebuah pengajian di wilayah tersebut. Sebelumnya, di Kabupaten Purworejo juga sempat panas terkait persoalan dugaan persekusi kyai oleh oknum habib sekira 1 bulan yang lalu. Untuk itu, dikawatirkan, kejadian di Pemalang akan memicu kembali perselisihan. 

"Sebentar lagi kan bulan Maulid, pasti akan banyak pengajian, sementara waktu penceramah bisa ambil dari penceramah lokal, ini sebagai bentuk antisipasi saja," imbuh Hardiman. Hardiman juga mengimbau agar PWI LS dan FPI duduk bersama karena semua saudara. Jangan sampai apa yang terjadi di luar Kabupaten Purworejo merembet ke Kabupaten Purworejo yang saat ini guyub rukun. 

"Jangan sampai wilayah Kabupaten Purworejo menjadi medan pertempuran baru. Kejadian Pemalang harus menjadi intropeksi bagi semua pihak," kata dia. Laskar Langit yang notabene organisasi besar yang anggotanya tersebar di sejumlah kabupaten/kota ini tidak mau persoalan antarumat Islam dibesar-besarkan. "Jangan sampai kejadian di Pemalang menimbulkan gejolak. Kalau ada keributan di Purworejo kita malu. Kalau ada masalah bisa ditabayunkan terlebih dahalu," kata Hardiman didampingi Sekretaris Laskar Langit Ahmad Solahudin Sugeng. 

Ahmad Solahudin Sugeng memohon kepada aparat penegak hukum dan Pemkab Purworejo agar tegas apabila ada indikasi pemicu terrjadinya konflik. "Aparat penegak hukum dan Pemkab Purworejo harus segera ada tindakan untuk mencegah agar tidak pecah konflik antara umat Islam, salam persaudaraan Laskar Langit," katanmya. (*/kj)  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Purworejo Tuan Rumah Kejurwil Atletik 2025 se-Kedu

Prestasi Membanggakan Diraih Siswi SDN Dukuhdungus Kecamatan Grabag-Purworejo

Inilah Rapat Sosialisasi Program SDN Dukuhdungus Kecamatan Grabag - Purworejo